Banyak artikel membicarakan topik social engineering mendefinisikan social enginnering sebagai “seni dan ilmu pengetahuan untuk membuat orang lain mengikuti kehendak kita” (Bernz, 2001), “pemanfaatan trik-trik psikologis oleh hacker luar terhadap user berwenang dari sebuah sistem komputeran dalam rangka memperoleh informasi yang ia butuhkan untuk memperoleh akses ke sistem” (Palumbo, 2000) atau “memperoleh informasi yang dibutuhkan (contoh, sebuah kata sandi) dari seseorang daripada mencoba menembus suatu sistem” (Berg, 1995), “security attack dimana seseorang memanipulasi orang lain agar membuka informasi yang dapat digunakan untuk mencuri data, mengakses suatu system, akses ke ponsel, keuangan hingga identitas pribadi” (Guenther, 2001). Pada kenyataan, social engineering dapat berupa yang manapun atau semua dari hal ini, tergantung posisi kita. Satu hal yang tampaknya disepakati oleh setiap orang adalah bahwa social engineering secara umum adalah manipulasi cerdas seorang hacker memanfaatkan sifat alami manusia yang cenderung mudah untuk percaya. Tujuan sang hacker adalah untuk memperoleh informasi yang memungkinkannya untuk mendapatkan akses tidak sah ke suatu sistem berikut pula informasi yang ada pada sistem tersebut.
Keamanan berkaitan erat dengan kepercayaan, kepercayaan dalam proteksi dan autentifikasi. Telah disepakati bersama bahwa keinginan alami manusia untuk mempercayai orang lain berdasarkan janjinya adalah mata rantai terlemah dalam keamanan. Kenyataan ini membuat banyak bidang menjadi rentan terhadap serangan. Banyak ahli dalam bidang keamanan yang berpengalaman yang sangat menekankan pada fakta ini. Seberapa banyak pun artikel yang diterbitkan tentang lubang dalam jaringan, patch, dan firewall, ancaman hanya berkurang sebatas itu. Namun faktor manusia masih menjadi aspek yang lebih mengancam.
Browse » Home »
Teknik Hacking
» Definisi Dari Social Engineering